Diiming-imingi Seminar Ternyata Diajak Demo | Foto ©Dok. HMI Tangerang Raya |
Puluhan Pemuda dan Mahasiswa Banten yang tergabung dalam Koalisi Mahasiswa dan Pemuda Anti Korupsi (KOMPAK) Banten menggelar unjuk rasa di halaman pusat pemerintahan provinsi Banten. (Senin, 14/5/2018)
Tujuan aksi yang tidak menginginkan adanya korupsi dilingkungan Sekretariat DPRD Provinsi Banten berbanding terbalik dengan kualitas aksi yang mereka gelar. Hal ini terbukti dari beberapa masa aksi yang tidak mengetahui substansi dari tuntutan aksi. Bahkan ada juga masa aksi yang "diculik" untuk mengikuti aksi.
Seperti yang disampaikan AN (nama inisial) melalui pesan WA "gua disuruh sama senior di tipu-tipu ada seminar, ya gua ikut. Eh ternyata malah demo".
Kualitas demonstrasi sangat menentukan orientasi dari demonstrasi tersebut, akan tetapi demonstrasi yang dilaksanakan oleh KOMPAK Banten tidak mencerminkan kualitas aksi yang edukatif. Dengan tidak melakukan diskusi/kajian terhadap tuntutan aksi kepada seluruh masa aksi, hal inilah yang mencerminkan buruknya kualitas aksi.
"Yang gua tau, tadi demo korupsi, korupsi tentang pengadaan Al-Qur'an. Namanya juga "diculik" mau seminar, ya gaada kajian dulu lah" kata AN.
Di era Reformasi ini, demonstrasi seringkali menjadi pengejawantahan dalam menyuarakan aspirasi, baik oleh mahasiswa, buruh, NGO dan elemen masyarakat lainnya. Namun, tak jarang pula perjuangan murni dalam menyuarakan aspirasi Rakyat dicemari oleh beberapa orang yang tidak bertanggungjawab. Seperti adanya demo bayaran yang ditunggangi orang atau kelompok tertentu.
Hal mengejutkan juga ditemui dari pengakuan salah seorang masa aksi KOMPAK Banten "gua dikasih duit, tapi gapake amplop hehe, duitnya cepe".
Penulis:Ade
Posting Komentar